CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 07 Juli 2015

Karya Tulis Ilmiah (Semiskripsi)


Semiskripsi
Description: F:\DCIM\Camera\88e219093122ffdae2711510c5a4e6f5.jpgDescription: Description: C:\Users\ACER\Downloads\47_83jakarta 2.jpg  
PENGARUH MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) DALAM BUMBU MIE GEMEZ TERHADAP KESEHATAN ANAK-ANAK DI SDN AREN JAYA 17 BEKASI









Disusun oleh:
DESYCA RANTYANA                       (P2.31.33.0.14.007)
EVI NURFITRIA SARI                      (P2.31.33.0.14.010)
FIANI NURBAITI                              (P2.31.33.0.14.016)
INDAH KUMALA SARI                   (P2.31.33.0.14.018)
MUHAMMAD RIZKY TAYAN        (P2.31.33.0.14.028)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jln. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta 12120

Telp. 021.7397641, 7397643 Fax. 021.7397769
Jakarta, 04 Mei 2015


Description: Description: C:\Users\ACER\Downloads\47_83jakarta 2.jpg

















“Pengaruh Monosodium Glutamat (MSG) dalam Bumbu Mie Gemez terhadap Kesehatan Anak-anak di SDN Aren Jaya 17 Bekasi”






LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:
Nama                                      : Kelompok 6
NIM                                         :
Program Studi                         : Kesehatan Lingkungan
Jenjang                                    : Diploma Tiga (D.III)
Judul Karya Tulis Ilmiah          : Pengaruh Monosodium Glutamat (MSG) dalam Bumbu Mie Gemez Terhadap Kesehatan Anak-anak di SDN Aren Jaya 17 Bekasi

Untuk dipertahankan pada periode II-2014 dihadapan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Diploma Ahli Kesehatan Lingkungan (A.Kl) pada Program Diploma Tiga (D.III) Jurusan Kesehatan Lingkungan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

Jakarta,  04 Mei 2015
PEMBIMBING KARYA TULIS ILMIAH


Pembimbing               :                ..................................................
     


Asisten Pembimbing :   ................................................



D O S E N     P E N G U J I


Penguji I          :     ..................................................               .................................................

Penguji II         :     ..................................................               .................................................





KATA PENGANTAR
            Alhamdulillah, Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.. Adapun judul tugas akhir, yang kami ambil, sebagai berikut: Pengaruh Monosodium Glutamat (MSG) dalam Bumbu Mie Gemez Terhadap Kesehatan Anak-anak di SDN Aren Jaya 17 Bekasi
            Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan program Diploma Tiga (D.III) AKL POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.    Keluarga penulis
2.    Teman- teman
3.    Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II.
4.    Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan
5.    Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

  Jakarta, 04 Mei 2015

                                                                                                    Penulis










ABSTRAK

Kelompok 6. Pengaruh Monosodium Glutamat (MSG) dalam Bumbu Mie Gemez Terhadap Kesehatan Anak-anak di SDN Aren Jaya 17 Bekasi. Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II, Mei 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa penting MSG berperan pada jajanan dan kadar MSG dalam sampel jajanan uji. MSG (Monosodium Glutamat) adalah bahan yang digunakan untuk menyedapkan makanan supaya terasa gurih dan lebih terasa di lidah. MSG juga kita kenal dengan sebutan vetsin atau micin. Pada beberapa kasus Monosodium Glutamat (MSG) dapat memicu reaksi alergi seperti gatal-gatal, bintik-bintik merah di kulit, keluhan mual, muntah, sakit kepala dan migren. Selain itu, ada istilah “Chinese Restaurant Syndrome” yaitu gejala pusing dan sesak bila mengonsumsi Monosodium Glutamat (MSG) yang berlebih. Monosodium Glutamat (MSG) juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan dalam jangka panjang seperti hipertensi, obesitas, kanker, Alzheimer, gangguan spermatogenesis, Parkinson, dan stroke. Jenis penelitian yaitu penelitian survei deskriptif dan sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling. Pengolahan dan analisis data menggunakan microsoft excel dan disajikan dalam bentuk tabel dan deskriptif. Dari hasil analisis, didapatkan kadar Monosodium Glutamat (MSG) pada 6 sampel uji adalah bakso kasar 12,8 mg, bakso halus 15,34 mg, kuah bakso 216 mg, tela-tela 37,35 mg, nugget 23, 25 mg, dan sosis 22,88 mg. Berdasarkan hasil tersebut kadar Monosodium Glutamat (MSG) pada keenam sampel uji dapat dikatakan aman, karena tidak melebihi batas maksimum konsumsi per hari yaitu 120 mg/kg berat badan.
Kata kunci : Makanan jajanan, Monosodium Glutamat (MSG).

















ABSTRACT
This research aims to determine how important a role on snacks MSG and MSG levels in the test sample snacks. MSG (Monosodium Glutamate) is the material used to boost the food so that it feels more savory and tasted on the tongue. Also we know MSG as Msg or Micin. In some cases, Monosodium glutamate (MSG) can trigger allergic reactions such as itching, red spots on the skin, complaints of nausea, vomiting, headache and migraine. In addition, there is the term Chinese Restaurant Syndrome are symptoms of dizziness and tightness when eating Monosodium glutamate (MSG). Monosodium glutamate (MSG) is also highly influential on health in the long term such as hypertension, obesity, cancer, Alzheimer's disease, impaired spermatogenesis, Parkinson 's, and stroke. This type of research is descriptive and survey research sample was determined by purposive sampling technique. Processing and data analysis using microsoft excel and presented in tables and descriptive. From the results of the analysis, obtained by the levels of Monosodium glutamate (MSG) in 6 samples test is 12.8 mg, rough meatballs meatballs smooth 15,34 mg, the gravy Meatball 216 mg, tela, tela 37,35 mg, nugget 23,25mg, and sausage 22,88 mg. Based on the results of such levels of Monosodium glutamate (MSG) on the sixth test sample can be said to be secure, because it does not exceed the maximum limit of consumption per day: 120 mg/kg body weight.
Keywords : Street food, Monosodium Glutamate ( MSG
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ....................................................................................................1
Halaman Logo .........................................................................................................2
Halaman Judul ........................................................................................................3
Lembar Persetujuan ...............................................................................................4
Abstrak ...................................................................................................................
Kata Pengantar .......................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang .............................................................................................
1.2        Rumusan Masalah ....................................................................................
1.3        Tujuan Penelitian ........................................................................................
1.4        Manfaat Penelitian ......................................................................................
1.5        Identifikasi Masalah ...................................................................................  
1.6        Pembatasan Masalah ...................................................................................
1.7        Ruang Lingkup ............................................................................................
BAB II Kajian Pustaka ...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Untuk mendukung kecerdasan dan produktivitas kerja, manusia perlu mengkonsumsi makanan yang sehat, yaitu makanan yang mengandung zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh. Di Indonesia contoh pola makanan seimbang yang telah dikenal masyarakat luas adalah pola makanan 4 sehat 5 sempurna, yaitu pola makanan yang disusun dengan baik dan mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh.
Namun kenyataannya, banyak orang yang lebih memilih mengkonsumsi makanan instan dengan berbagai alasan yang mereka hadapi. Salah satu alasannya adalah karena kesibukan mereka. Padatnya rutinitas perkerjaan membuat mereka tidak sempat untuk sekedar memasak makanan yang sehat. Sifat makanan instan yang mudah didapat dan praktis penyajiannya, menjadi pilihan alternative mereka untuk dikonsumsi sehari-hari.
Di zaman modern seperti sekarang, para produsen makanan instan telah menciptakan berbagai inovasi rasa sehingga para konsumen menjadi tertarik untuk mengkonsumsinya. Tetapi dibalik kelezatan rasa yang diberikan oleh makanan instan, terdapat zat aditif buatan  yang dicampurkan ke dalam makanan instan tersebut. Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk tersebut (Anonimous 2000). Namun banyak orang yang tidak mengetahuinya bahkan mengabaikannya.

Dari berbagai senyawa pembangkit citarasa yang beredar bebas di pasaran seperti misalnya monosodium glutamat (MSG), 5 nukleotida, maltol (soft drink), dioctyl sodium sulfosuccinate (untuk susu kaleng) dan lain sebagainya, ternyata hanya monosodium glutamat (MSG) yang banyak menimbulkan kontroversi antara produsen dan konsumen (Winarno 2004). Namun sejauh ini, belum banyak penelitian langsung terhadap manusia. Hasil dari penelitian hewan memang diupayakan untuk dicoba pada manusia, tetapi hasil-hasilnya masih bervariasi. Sebagian menunjukkan efek negatif MSG seperti pada hewan, tetapi sebagian lainnya tidak. Yang sudah cukup jelas adalah efek terjadinya migrain terutama pada usia anak-anak dan remaja seperti laporan Jurnal Pediatric Neurology.

World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu : 1) aspek toksikologis, katagori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-organ tubuh, 2) aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan, 3) aspek imunopatologis, keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh. Dampak negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.


1.2  Identifikasi Masalah
Dilihat dari uraian latar belakang masalah dapat diidentifikasi bahwa:
1.      Manusia perlu mengkonsumsi makanan yang sehat untuk mendukung kecerdasan dan produktifitas kerja.
2.      Banyak orang yang memilih untuk mengkonsumsi makanan instan karena tidak memiliki banyak waktu untuk menyiapkan dan membuat makanan sendiri.
3.      Makanan instan mudah didapat dan praktis penyajiannya.
4.      Inovasi rasa yang dimiliki makanan instan, menarik minat konsumen.
5.      Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai zat aditif serta dampaknya bagi tubuh.
1.3  Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka penelitian ini dibatasi pada:
1.      Objek yang dijadikan bahan penelitian adalah MSG yang terkandung dalam bumbu makanan instan Mie Gemez.
2.      Subjek yang diteliti adalah anak-anak di SDN Aren Jaya 17 Bekasi


1.4  Perumusan Masalah
Berdasarkan uaraian latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan topik pengaruh monosodium glutamat dalam bumbu Mie Gemez terhadap kesehatan anak-anak di SDN Aren Jaya 17 Bekasi. Pertanyaan penelitiannya adalah :
1.      Apa saja zat yang terkandung dalam Mie Gemez ?
2.      Apa saja pengaruh MSG dalam bumbu Mie Gemez terhadap kesehatan anak-anak ?
3.      Apa alasan anak-anak mengkonsumsi Mie Gemez ?
4.      Apa saja solusi yang dapat diterapkan untuk mencegah dampak buruk MSG ?
1.5  Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1.      Mengetahui apa saja zat yang terkandung dalam Mie Gemez
2.      Mengetahui apa saja pengaruh MSG dalam bumbu Mie Gemez terhadap kesehatan anak-anak
3.      Mengetahui apa alasan anak-anak mengkonsumsi Mie Gemez
4.      Mengetahui apa saja solusi yang dapat diterapkan untuk mencegah dampak buruk MSG
1.6  Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
MSG yang terkandung dalam bumbu Mie Gemez berpengaruh terhadap kesehatan anak-anak SDN Aren Jaya 17 Bekasi.
1.7 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini yaitu:
1.      Penulis: untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang MSG.
2.      Kampus:
1.8 Asumsi Keterbatasan Penelitian
Hambatan penelitian
1.9 Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini penulis meneliti dalam ruang lingkup penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) dalam jajanan Mie Gemez yang terjadi di SDN Aren Jaya 17, Bekasi Timur.



BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
2.1.1 Pengertian MSG
Definisi dan arti kata MSG (Monosodium Glutamat). MSG adalah zat adiktif yang di peroleh sebagai hasil akhir dari pengolahan tetes tebu (molasses tebu). Komponen utama MSG adalah garam Natrium dan asam Glutamat dengan perbandingan 1:3. Glutamat sebagai komponen terbesar dalam MSG merupakan jenis asam amino non essensial yang terkandung di dalam protein berbagai jenis makanan seperti daging, ayam, seafood, sayur-sayuran, dll. Fungsi penambahan MSG dalam makanan adalah sebagai penguat rasa, sehingga masakan menjadi lebih sedap dan lezat di bandingkan jika tidak di beri bahan tambahan MSG/vetsin. Hampir disetiap bahan makanan mengandung zat aditif khususnya monosodium glutamat (MSG) atau mononatrium glutamat yang merupakan senyawa sintetik yang dapat menimbulkan rasa enak (flavour potentiator) atau menekan rasa yang tidak diingankan dari suatu bahan makanan (Winarno, 1988:208).
MSG juga merupakan zat penyedap rasa yang banyak digunakan oleh produsen makanan untuk membuat produknya menjadi lebih enak. Zat tersebut merupakan pembentuk protein, sehingga apabila zat makanan ditambahkan vetsin (MSG) akan berasa seperti ditambah kaldu daging (protein). Ketika MSG ditambahkan pada makanan, dia memberikan fungsi yang sama seperti glutamat yaitu mem-berikan rasa sedap pada makanan. MSG sendiri terdiri dari air, sodium, glutamat . Sebenarnya MSG yang berbentuk kristal putih ini tidak memiliki rasa, tetapi mempunyai fungsi sebagai penegas cita rasa (flavour enhancer) makanan, terutama dari protein hewani (daging, ikan, ayam)
2.1.2 Pengertian Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948  menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.
2.2 Kandungan
2.2.1 Kandungan MSG
Kandungan MSG MSG tersusun atas 78% Glutamat, 12% Natrium dan 10% air. Kandungan glutamat yang tinggi itulah yang menyebabkan rasa gurih dalam segala macam masakan. Glutamat itu sendiri termasuk dalam kelompok asam amino non esensial penyusun protein yang terdap[at juga dalam bahan makanan lain seperti daging, susu, keju, ASI dan dalam tubuh kita pun mengandung glutamat. Di dalam tubuh, glutamat dari MSG dan dari bahan lainnyadapat dimetabolime dengan baik oleh tubuh dan digunakan sebagai sumber energi usus halus.Senyawa ini adalah gabungan dari sodium/natrium (garam), asam amino glutamate dan air. Penegas cita rasa gurih ini dibuat melalui proses fermentasi tetes tebu oleh bakteri Brevi-bacterium lactofermentum yang menghasilkan asam glutamat. Kemudian, dilakukan penambahan garam sehingga mengkristal. Itu sebabnya, MSG sering ditemukan dalam bentuk kristal putih.
2.2.2 Kandungan Mie Gemez
-Tepung Terigu
-Tepung Tapioka
-Minyak Sayur
-Bawang Merah
-Bawang Putih
-Perisa Ayam
-Kecap
-Gula
-Penguat Rasa Mononatrium Glutamat
-Garam
-Natrium Karbonat
-Natrium Polifosfat
-Guar Gum
-Pemanis Sukralosa
-Pewarna Makanan
Coklat HT Cl 20285
-Pewarna Makanan
Tartrazin Cl 19140
-Pewarna Makanan Kuning FCF Cl 15985
2.2.3 Nilai Gizi Mie Gemez
  • Total Energi = 150 kkal
  • Energi dari Lemak  = 60 kkal
  • Lemak Total = 6g / 10%
  • Protein = 2g / 4%
  • Karbohidrat Total = 20g / 7%
  • Gula = 1g
  • Natrium = 320mg / 14%
2.3 Manfaat dan Kegunaan MSG
Penelitian mengenai monosodium glutamat (MSG), ternyata tidak hanya sekedar untuk membuktikan keamanannya.  Para peneliti, juga mengeksplorasi manfaat MSG bagi kesehatan. Dr. Kunio Torii dari Institute for Innovation Jepang mengungkapkan, bahwa selain fungsinya sebagai pemberi rasa umami, ternyata glutamat juga memiliki beberapa peranan penting bagi tubuh.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan, bahwa glutamat dapat meningkatkan sekresi saliva, menekan obesitas, hingga mendukung kesehatan otak. “Asam glutamat memiliki peranan tersendiri bagi tubuh, mulai dari ketika masuk di mulut hingga proses pencernaan lanjutan dalam usus, “ kata Torii. Dia menjelaskan, bahwa asam glutamat sebenarnya berada dalam darah dalam jumlah konstan. Senada dengan Torii, Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat IPB, Prof. Hardinsyah menjelaskan peranan utama glutamat. “Glutamat sangat vital dalam mendukung fungsi otak dan metabolisme, seperti produksi energi dan biosintesis protein. Di dalam tubuh, sebagian besar glutamat terdapat dalam otot dan otak”. Lebih lanjut Hardinsyah mengungkapkan potensi lain yang dimiliki glutamat. Menurutnya kombinasi MSG dan garam dapur (NaCl) dapat mengurangi jumlah sodium total dalam makanan untuk menghasilkan cita rasa enak, dibandingkan dengan hanya menggunakan garam dapur secara tunggal. Hal ini dikarenakan, jumlah sodium dalam 1 g MSG lebih rendah dibandingkan jumlah sodium dalam 1 g garam dapur. Oleh sebab itu, dalam jumlah yang sama, sodium dalam garam dapur dapat memberikan risiko yang lebih besar bagi penderita hipertensi.
2.4 Takaran penggunaan MSG
Pada tahun 1959, Food and Drug Administration di Amerika mengelompokkan MSG sebagai ”generally recognized as safe” (GRAS), sehingga tidak perlu aturan khusus. Kemudian pada tahun 1970 FDA menetapkan batas aman konsumsi MSG 120 mg/kg berat badan/hari yang disetarakan dengan konsumsi garam. Mengingat belum ada data pasti, saat itu ditetapkan pula tidak boleh diberikan kepada bayi kurang dari 12 minggu (Anonimous 2003). Dari penelitian yang telah dilakukan selama lebih dari 20 tahun oleh para scientis bahwa MSG aman untuk dikonsumsi, sejauh tidak berlebihan termasuk pada wanita hamil dan menyusui. Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No. 7221 Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan makanan, jelas tercantum kata secukupnya dalam kolom batas maksimum penggunaan asam glutamat.
Departemen kesehatan Indonesia beralasan ketika merumuskan "Acceptable Daily Intake, Notspec-ifield) untuk MSG dengan kata "secukupnya", berapa saja, asal masih dapat diterima lidah kita.


2.5 Dampak Penggunaan MSG
A. Chinese Restaurant Syndrome
Tahun 1968 dr. Ho Man Kwok menemukan penyakit pada pasiennya yang gejalanya cukup unik. Leher dan dada panas, sesak napas, disertai pusing-pusing. Pasien itu mengalami kondisi ini sehabis menyantap masakan cina di restoran. Masakan cina memang dituding paling banyak menggunakan MSG. Karena itulah gejala serupa yang dialami seseorang sehabis menyantap banyak MSG disebut Chinese Restaurant Syndrome.
Bagaimana sampai MSG bisa menimbulkan gejala di atas, masih dugaan sampai saat ini. Tetapi diperkirakan penyebabnya adalah terjadinya defisiensi vitamin B6 karena pembentukan alanin dari glutamat mengalami hambatan ketika diserap. Konon menyantap 2 – 12 gram MSG sekali makan sudah bisa menimbulkan gejala ini. Akibatnya memang tidak fatal betul karena dalam 2 jam Cinese Restaurant Syndrome sudah hilang.
B. Kerusakan Sel Jaringan Otak
Hasil penelitan Olney di St. Louis. Tahun 1969 ia mengadakan penelitian pada tikus putih muda. Tikus-tikus ini diberikan MSG sebanyak 0,5 – 4 mg per gram berat tubuhnya. Hasilnya tikus-tikus malang ini menderita kerusakan jaringan otak. Namun penelitian selanjutnya menunjukkan pemberian MSG yang dicampur dalam makanan tidak menunjukkan gejala kerusakan otak.
Asam glutamat meningkatkan transmisi signal dalam otak, gamma-asam aminobutrat menurunkannya. Oleh karenanya, mengkonsumsi MSG berlebihan pada beberapa individu dapat merusak kesetimbangan antara peningkatan dan penurunan transmisi signal dalam otak (Anonimous 2006).
C. Kanker
MSG menimbulkan kanker betul adanya kalau kita melihatnya dari sudut pandang berikut. Glutamat dapat membentuk pirolisis akibat pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu lama. pirolisis ini sangat karsinogenik. Padahal masakan protein lain yang tidak ditambah MSG pun, bisa juga membentuk senyawa karsinogenik bila dipanaskan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang lama. Karena asam amino penyusun protein, seperti triptopan, penilalanin, lisin, dan metionin juga dapat mengalami pirolisis dari penelitian tadi jelas cara memasak amat berpengaruh.
D. Alergi
MSG tidak mempunyai potensi untuk mengancam kesehatan masyarakat umum, tetapi juga bahwa reaksi hypersensitif atau alergi akibat mengkonsumsi MSG memang dapat terjadi pada sebagian kecil sekali dari konsumen. Beberapa peneliti bahkan cenderung berpendapat nampaknya glutamat bukan merupakan senyawa penyebab yang efektif, tetapi besar kemungkinannya gejala tersebut ditimbulkan oleh senyawa hasil metabolisme seperti misalnya GABA (Gama Amino Butyric Acid), serotinin atau bahkan oleh histamin (Winarno 2004).













BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian














3.2 Populasi dan Sampel
Dalam bab ini  penulis akan membahas populasi dan sampel dari hasil penelitian.
3.2.1 Populasi
Dalam penelitian ini, akan dipilih satu populasi untuk pengambilan sampel. Menurut Sugiyono populasi diartikan sebagai berikut.
Sugiyono menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.[1]
Dalam hal ini, populasi dalam penelitian kami adalah anak-anak yang bersekolah di SDN Aren Jaya 17, Bekasi Timur. Kami mengambil daerah itu secara acak sebagai tempat penelitian karena lokasinya yang dekat dengan tempat tinggal kami, sehingga kami mengambil daerah tersebut.


3.2.2 Sampel
Margono mengatakan bahwa sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif.[2] Adapun pemilihan sampel yang kami lakukan adalah secara acak atau random sehingga diperoleh SDN Aren Jaya 17 Bekasi sebagai tempat penelitian.
3.3 Instrumen Penelitian

3.4 Pengumpulan Data

3.5 Analisis Data


                                                  BAB IV HASIL PENELITIAN                      
4.1    Deskripsi Data


4.2    Pengujian Hipotesis
















BAB V PEMBAHASAN
                     













BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa MSG adalah zat adiktif yang di peroleh sebagai hasil akhir dari pengolahan tetes tebu (molasses tebu). Komponen utama MSG adalah garam Natrium dan asam Glutamat dengan perbandingan 1:3 yaitu 78% Glutamat, 12% Natrium dan 10% air.
Manfaat monosodium glutamat (MSG) diantaranya dapat meningkatkan sekresi saliva, menekan obesitas, mendukung fungsi otak dan metabolisme. Hal ini dapat terjadi karena MSG mampu memproduksi energi dan biosintesis protein.
Dampak dari mengkonsumsi monosodium glutamat (MSG) secara berlebihan diantaranya dapat menyebabkan chinese restaurant syndrome, kerusakan sel jaringan otak, kanker dan alergi.


6.2 Saran











DAFTAR PUSTAKA















Description: C:\Users\User\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\B612-2015-05-02-12-16-38.jpgRIWAYAT HIDUP




Nama                                      : Desyca Rantyana
Tempat, Tanggal Lahir                       : Kebumen, 20 Desember 1996
Alamat                                    : Kp. Cibitung, RT. 001 RW. 005, Cikarang Barat, Bekasi.
Agama                                     : Islam
Jenis Kelamin                          : Perempuan
Riwayat Pendidikan                :
·         SD Negeri Telaga Asih 01
·         SMP Negeri 1 Cikarang Barat
·         SMA Negeri 1 Cibitung
·         D3 Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta 2
Pekerjaan                                : Mahasiswi
Description: D:\BlackBerry\pictures\DSC_0002.JPG




Nama                                      : Evi Nurfitria Sari
Tempat, Tanggal Lahir                       : Jakarta, 15 September 1995
Alamat                                    : Jl. P. Timor Raya No. 199, RT. 005 RW. 009 Kelurahan Aren Jaya, Perumnas 3, Bekasi Timur.
Agama                                     : Islam
Jenis Kelamin                          : Perempuan
Riwayat Pendidikan                :
·         SD Negeri Aren Jaya XIII Bekasi
·         SMP Negeri 3 Tambun Utara
·         SMK Bhakti Bangsa
·         D3 Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta 2
Pekerjaan                                : Mahasiswi




Nama                                      : Fiani Nurbaiti
Tempat, Tanggal Lahir                       : Bogor, 08 februari 1997
Alamat                                    : Komplek Dit-Bekang Cibinong No. 55 RT. 007 RW. 005, Bogor.
Agama                                     : Islam
Jenis Kelamin                          : Perempuan
Riwayat Pendidikan                :
·         SD Negeri Cibinong 03 Bogor
·         MTS Negeri Cibinong
·         SMK Kesehatan Logos
·         D3 Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta 2
Pekerjaan                                : Mahasiswi
Description: C:\Users\User\Pictures\ndah\10723784_813940638670770_564459764_n.jpg




Nama                                      : Indah Kumala Sari
Tempat, Tanggal Lahir                       : Bekasi, 13 November 1996
Alamat                                    : Bumi Sani Permai Blok G9 No. 5 RT. 009 RW. 014, Tambun Selatan, Bekasi Timur.
Agama                                     : Islam
Jenis Kelamin                          : Perempuan
Riwayat Pendidikan                :
·         SD Negeri Aren Jaya XVII Bekasi
·         SMP Negeri 6 Tambun Selatan
·         SMA Negeri 2 Tambun Utara
·         D3 Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta 2
Pekerjaan                                : Mahasiswi
Description: D:\12 IPA 6\24 - Copy.JPG




Nama                                      : Muhammad Rizky Tayan
Tempat, Tanggal Lahir                       : Cirebon, 13 Oktober 1996
Alamat                                    : Jl. Haji Dimun No. 10 RT. 005 RW. 006
Agama                                     : Islam
Jenis Kelamin                          : Laki-laki
Riwayat Pendidikan                :
·        SD Negeri Sukamaju 3 Depok
·         SMP Negeri 3 Depok
·         SMA Negeri 3 Depok
·         D3 Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta 2
Pekerjaan                                : Mahasiswa


[1] Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2001), hlm. -.
[2] Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. -.

0 comments:

Posting Komentar